Monday, February 19, 2018

Bentuk Perlawanan Hingga Menutupi Bekas Luka, Ini 5 Fakta Unik Peci Hitam Soekarno!

Bentuk Perlawanan Hingga Menutupi Bekas Luka, Ini 5 Fakta Unik Peci Hitam Soekarno!

Selain tongkat komando dan kacamata hitamnya, hal lain yang tidak kalah menjadi ciri khas penampilan Soekarno adalah peci hitam yang sangat sering dikenakannya. Kelihatannya sih ya cuma penutup kepala begitu saja, tapi tahu nggak kalau ternyata peci hitam Presiden pertama Republik Indonesia ini ternyata lebih dari sekadar aksen fashion semata, lho. Ada banyak fakta unik dibaliknya. Fakta apa sajakah itu? Disarikan dari sana-sini, berikut 5 fakta unik peci hitam Soekarno. Yuk, simak!

1. Dibeli di Tanah Abang

Peci hitam Presiden Soekarno tidak dibeli dari toko khusus atau dibuat khusus untuk presiden. Peci beliau ternyata hanya peci biasa yang dibeli di Tanah Abang. Nah, kisahnya, pada suatu hari Bung Karno datang ke warung mie bernama Warung Subur yang lokasinya tidak jauh dari Tanah Abang. Ketika di warung, Bung Karno memerhatikan peci yang dipakai oleh sang pemilik warung, Abdurrahim. Beliau lalu bertanya tempat membeli peci hitam tersebut. Tak ayal, Abdurrahim pun lalu mengantarkan Bung Karno ke tempat seorang pembuat peci di Tanah Abang bernama Mustofa Ahmad. Bung Karno pun langsung tertarik dengan peci-peci buatan Mustofa Ahmad dan sejak itulah beliau suka memesan peci di sini.

2. Sekali pesan peci kadang sampai selusin

Saking sukanya dengan peci buatan Mustofa Ahmad, Bung Karno kadang sekali pesan peci bisa nyampai selusin, lho. Hal itu dikatakan oleh Bahtinoor yang merupakan murid terakhir Datuk Mujin bin Sa’abah, datuk yang dulu sering dikunjungi oleh Bung Karno. Banyak juga ya cadangannya biar bisa buat gonta-ganti.

3. Sengaja dipakai agak miring


Kalau kamu sangat memerhatikan foto-fotonya, peci yang dipakai Bung Karno itu selalu terlihat agak miring. Nah, ternyata itu bukan kebetulan karena Bung Karno memang sengaja mengenakan pecinya agak miring. Tujuannya adalah untuk menutupi bekas luka di dahi, yang ada akibat dulu beliau terjatuh dari pohon beringin di depan rumahnya sewaktu bermain.


4. Ada alasan di balik pemilihan warna hitam
Konon, salah satu penguasa di Eropa menjadikan warna hitam sebagai simbol kekuasaan, kesuksesan, dan kedisiplinan. Dari situlah Bung Karno kemudian memilih peci warna hitam. Hanya saja warna hitam kemudian beliau ubah sebagai simbol egaliter, solidaritas, dan perjuangan bersama melawan ketertindasan.

5. Tidak sekadar sebagai penutup kepala

Selain dari segi warna, peci hitam yang dikenakan Presiden Soekarno memiliki banyak simbol lainnya. Salah satunya adalah sebagai identitas. Peci yang dulu hanya dipakai oleh bangsa Melayu, terutama kaum buruh, kemudian dipopulerkan oleh Soekarno dan dijadikan sebagai simbol pergerakan, perlawanan terhadap penjajah, dan kepribadian bangsa. Beliau mengatakan bahwa Indonesia perlu memiliki identitas nasional dan dipilihlah peci hitam waktu itu. Bung Karno kemudian sering mengenakan peci hitam dan memadukannya dengan jas dan dasi untuk menunjukkan kesetaraan antara Indonesia dan bangsa penjajah.


0 comments:

Post a Comment